Minggu, 02 September 2012

Engkaulah Surgaku

Wanita yang sendiri, percaya diri, mandiri, namun santai dalam aura kemerdekaannya. Wanita semacam itu menawan, indah, bukan karena tubuh dan raut wajahnya tetapi karena jiwa kemerdekaan yang di milikinya. Tubuh muncul sebagai sosok yang tegar, ketegaran dan kemandirian yang menggetarkan nurnani. Kesanggupan untuk bertahan hidup seorang diri, tanpa merasa sepi, meski orang lain melihatnya sebagai kesepian. Bertahan untuk dapat melangsungkan hidup adalah pergulatan, perjuangan, pencapaian, ulet, pantang menyerah, dan bergerak penuh inisiatif. Tidak banyak mencerca, tidak banyak menyalahkan, dan mampu menerima segala keadaan yang menimpa dirinya tanpa banyak tanda tanya.
Tugas hidupnya adalah bertahan dan menembus segala yang datang mendera padanya. Tenang jiwanya selalu berada dalam ekspresi sadar diri, santai namun tidak menyerah. Dengan kata lain, perlahan namun pasti. Keyakinannya kuat dan tidak mudah pasrah. Berani sendirian karena sadar dialah pemilik hidupnya sendiri.
Tidak mudah takluk dan di taklukkan.
Tangguh. Lembut tapi kuat. Halus tapi tegar. Sutra tapi baja... .

Sabtu, 01 September 2012

" Dendang Awan Mencari Matahari "

Bismillaahir rahmaanir rahiim....

Jadilah makhluk utama yang paling bahagia. Laksana matahari di waktu dhuha, laksana bulan purnama di kala gelap.

“Kasihku, di jalan ada jumpa dan sua kembali. Tetapi orang berjalan sendiri-sendiri. Ku pikul ragaku menempuh kemegahan Suluk, dan engkaulah laras Suluk itu. Engkau mengira aku pergi padahal aku mengembara di dalam dirimu.”

Jiwa berkelana tak menjelajahi bumi maupun lautan, tak tenggelam dan tak pula mengapung, ia berada di pusat diri sedangkan raga mengembara dan memecah-mecah.

Melalui mu talah ku temukan kasing sayang dan ilmu kabahagiaan. Memisahkan diriku dari mu, berarti memisahkan diriku dari kasih sayang dan ilmu ini. Sebab bagimu para makhluk adalah hijab dan kamu adalah hijab bagimu sendiri. Padahal Allah tak terhijabi, kecuali oleh mu, seperti kamu sendiri bagi makhluk-makhluk....

Aku tak tau ke mana aku harus melarikan diri dari setiap duka prasangka dan kemalangan yang selalu mengejar. Mencoba diri menginsafi beberapa hal dari setiap peristiwa demi untuk membuka mata hati. Aku mencari tanda rahim dari Allah di segala hal dan penjuru, tapi tidak menemukannya. Apa berkat kesaktiannya selain merusak bathin dalam raga? Aku hanyut dalam kesadaran tak berakal. Semua akan luput dari lupa. Hidupku berada dalam matiku, dan matiku dalam hidupku.

Aku pasrah pada keyakinan semu.

Ku berjalan hingga batas akhir sejauh dan selama yang ku bisa. Mencari dan berharap menemukan sesuatu yang bisa menentramkan hatiku dan menjauhkan jiwaku dari putus asa. Ku leburkan diri dalam setiap langkah dari setiap inchi yang terhampar dalam semesta bagai awan yang terus bergerak. Bagai kumbang madu yang beterbangan mengitari bunga-bunga sambil merintih, sebab saat mereka mendekat, kembang-kembang menguncup seperti putri malu takut di perawani.

Aku berjalan selama dan sejuah yang aku sendiri tak tau kapan akan ada akhirnya, berjalan tanpa tujuan namun tetap ada dalam kesadaran. Terbawa ke sini ke sana oleh omongan hati semata namun tetap tak ada tujuan pasti yang bisa ku jadikan sebagai pegangan. Tak seorang pun mengeluarkan kesaksiannya, semua merintih seolah di sambar petir tapi tak kena, seolah di terkam harimau tapi tak tersentuh.

Takdir tak dapat di hindari. Setiap yang berawal pasti akan berakhir, semua yang hidup pasti akan mati, dan setiap yang bernyawa pasti akan binasa. Seperti Rahasia di balik rahasia. Laksana isyarat jiwa, setiap sujudnya di jawab satu suara:

“Sesungguhnyalah, Aku ini sangat dekat denganmu.”

Mimpi adalah kembang kehidupan ke depan. Sebagaimana yang telah tergambar. Suatu tanda (lagi kekuasaan Allah) ialah kejadian malam, Kami tinggalkan siang dari padanya, maka mereka pun dalam kegelapan. Tidak mungkin matahari menyusul bulan dan tiada malam mendahului siang. Semua beredar pada falaknya (tempat peredarannya) masing-masing.

Dan di sepanjang perjalalan malam, seluruh kesenduan rembulan telah tersedia. Rasa dekat, kekhawatiran jauh menggerogoti hati. Bintang-bintang meredup dalam kelam ketika ku pandang demi menyesatkan ku dan surya silam di air jeram demi menenggelamkan ku dalam arti bathin.

Begitulah, hari dan haru silih berganti. Bagai melihat tanpa rupa, bagai mendengar tanpa kata. Aku terbawa hembusan angin, aliran air, mata liar, bibir basah doa, kaki terbelah tanah.

Ku berjalan menyusuri masa, melewati setiap ruang dan waktu untuk menemukan jawaban hakikat kehidupan. Dan kini, sampai sudah ke kebalikan dunia, tempat rumput bicara, batu empuk, langit hijau, manusia bening.

Langit hitam menumpahkan cahaya kelamnya tanpa warna. Cahaya di atas cahaya. Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Ia kehendaki. Dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Dan bukankah tertulis bahwa satu detik saja lupa, membatalkan sehari penuh kembara?

“Janganlah kamu lupa, agar kamu tidak di lupakanNya.”

Di timur, ketika fajar merangkak, semua menjadi merah. Jiwa terungkap cerah, dunia mendandani warna mata sang terkasih yang barusan di tinggalkan sang kekasih. Dan antara kekasih dan terkasih tak ada pengetahuan kecuali melalui rasa. Yang telah merasa telah tau. Dan keindahannya, tak seorang pun bisa mencapainya kecuali dengan kadalaman rasa, kejernihan hati dan kelembutan jiwa yang keseluruhannya berpusat pada kekuatan pikiran.

Sayang! Semua itu sia-sia. Telah ku persembahkan diriku tapi meja persembahan perlahan undur diri. Kepasrahanku karam dalam hampa, tak seorang pun datang menyambutnya. Nyala membakarnya tanpa mencahayai satu insan maupun satu barang. Semua terbang menjauh dengan kepak sayap luhur bagaikan seorang Ksatria pamit kepada wanitanya dengan satu ciuman terakhir dan pergi mati dalam perang, tanpa sesal tanpa doa.

“Wahai semesta, aku kehampaan yang Allah wujudkan, keheningan yang Ia suarakan, kegelapan yang di terangi nurNya, jauhnya dekatNya, senja senyumNya.”

“Wahai Keindahan hakiki, kembang hanyut samudra kerinduan, wangi surga buih asmara. Ketahuilah, engkau yang tersembunyi di segala tempat dan barang. Hingga di debu pensil sang kawi yang ia runcingi dengan kuku tajamnya. Keluarlah dari nirupamu, sudilah kiranya engkau turun dan mengharumkan tiap sajak dengan kehampaan mabukmu dan melantunkannya dengan khidmat hingga jiwa terangkat dari raganya, dan hanyut dalam rasa keindahan sampai ke kecemerlanganmu yang tak tampak. Bertakhtalah di bunga padma bathinmu, dan muncullah di depan mata hati dalam niskala. Wahai Keindahan hakiki, buatlah apa yang sudah ada!”

Ku tembangkan pengembaraan luar batas, kelana gila-gilaan, kekelaman di atas kekelaman, tenunan bukan-bukan syahwat. Sebab syahwat--serta nafsu birahi, meski di rayakan dalam bahasa mati, selalu menemukan pembaca mesumnya.

Ku tembangkan ilmu yang langka. Ilmu Kasampurnaan yang pula di kenal dengan nama Ilmu Kebahagiaan. Bagi mereka yang mengerti, yang berpikir dan yang berakal.

Dalam kemegahan Suluk. Perjalanan telah menjadi hamparan kesesatan semata, yang penjelajahnya dengan sengaja mengaburkan jejak yang ada. Tiap langkah, di ilhami dengan pikiran, getaran, warna, rasa, suasana hati, tanpa menguranginya apa pun, sehingga kecerdasan selalu di temani keedanan saja. Semua tidak henti-henti tersesat dan saling menemukan kembali pada nama dan tempat lain, bahkan beda wujudnya. Dari semua yang bisa di dengar telinga, dari semua yang bisa di lihat mata, dari semua yang bisa di nalar pikiran, dari semua yang bisa di bayangkan jiwa, hanya untuk berada di dalam kehadiranNya.

Dan aku hanya ingin menjadi rasa, supaya bisa selalu bertaqarrub atau padam dalam Allah.

Dan dalam kesadaranku, pikiranku dengan cepat dan tak di sengaja melampaui batas wilayah yang di kenal dan melebur menjadi suatu rasi angan-angan yang masing-masing bebas membayangkan sifat penghuninya dan lekak-lekuk singgasananya untuk menghadapi uji coba Keindahan yang sulit di kenalinya. Namun, karena kebutaan semata, sehingga dengan mudahnya jiwa telah di asingkan selamanya ke kegelapan malam karena luput mengenali Keindahan yang ada.

Namun Surga tak pernah mendendam.

Demi terangnya waktu matahari ketika sepenggalah naik, dan demi malam apabila telah sunyi, Tuhan mu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu.

Allah telah mengangkatku, jiwa yang sedang menghilang ini telah menyeret langit ke ketiadaannya, keseluruhannya dan yang sebagian lagi berbaur. Tingginya semesta dan luasnya terserap ke titik awalnya dan warna-warni telah berpulang ke putih semula.

Pengembaraan telah mencapai akhirnya dan yang selain Dia telah berhenti ada.

Dan jika kedamaian yang engkau cari kemari, maka engkau tak akan menemukannya. Karena kedamaian yang sesungguhnya adalah ada di dalam diri kita sendiri. Dan aku--aku ini juga selalu berada dalam kegalauan Kehidupan di atas kehidupan, yang di puncaknya dulu ku kira akan ku temukan tempat untuk ku berlindung.

Dan kini, aku hanya ingin mengikuti arus dan bukannya menentangnya, kembali kepada Kodrat dan Penciptanya. Sesuai dengan nasabnya. Menjadi yang menyerapku ketimbang diriku sendiri. Sebab, aku tidak dapat membebaskan diri sendiri sambil tetap menjadi diri sendiri......... .****

Senin, 20 Agustus 2012

Antara Hasrat Dan Isyarat

Maaf jika hasratku keliru, kadang kita mencintai orang yang salah tapi cinta tak pernah salah.

Dan Maaf jika selama ini aku telah salah menafsirkan Keteguhan Hatimu sebagai keangkuhan tanpa batas,.

Aku selalu berharap segala yang terbaik untuk kamu. Pelan-pelan aku mulai mencoba menata diri kembali selangkah demi selangkah untuk bisa menjauh, melupakan, melepaskan, merelakan serta mengikhlaskan kamu.

Ku bersujud seraya bertaqarrub dalam gelap, berlindung di balik hitam di antara tenangnya malam. Kamu tidak pernah tau betapa sakitnya hatiku ketika aku harus mengingat dan menyebut nama kamu dalam gelap. Maka dari itu aku tersesat.

Kamu juga tidak pernah tau betapa sakitnya hatiku harus memperlakukan kamu seperti itu. Yang harusnya aku menyebut nama kamu di bawah terangnya matahari, berharap agar semua menjadi tampak hilang dan tak terhalang.... .

Sabtu, 11 Agustus 2012

Jiwa Pembunuh Sepi Yang Kesepian

Tersirat kesedihan yang amat dalam ketika ku tak sengaja menemukanmu tengah berjibaku dengan galau. Di saat itu juga aku mengulurkan tanganku. Tak ku sadari, tapi yang terlintas dalam pikirku hanyalah membawamu dari lingkaran hitam yang tak bertepi ini. Lantas kau tersenyum meraih tanganku. Kau tersenyum, tapi di mataku terlihat jelas bahwa kau menangis.

Masih saja kau menatap keluar jendela menanti senja tiba beriringan dengan hujan. Walaupun kau sadar bahwa ini adalah musim kemarau. Jika kali ini kau tidak dapat berjalan, aku akan memberikanmu tongkat atau kau bisa berpegangan padaku agar kau bisa berjalan atau setidaknya berpindah dari tempatmu sekarang. Karena menatapmu seperti ini ternyata sangat menyayat kalbu.

Aku menatapmu. Bergeming. Seperti tak sadar aku ada. Lantas aku mundur selangkah, tapi dengan cepat kau menghentikanku dengan gamang. Aku tau, kau tau aku ada. Aku membiarkanmu berpegang padaku hingga kau kuat untuk kembali berdiri dan melangkah dari keterpurukan yang memuakkan ini.

“Tetaplah disini. Aku kesepian. Aku butuh kamu.” Itu yang kau bilang padaku.

Tapi terus saja kau berputar-putar dalam lingkaran kesakitan itu. Sakit karena langkah-langkahmu kini hampa, sandaranmu selama ini hilang hingga kau terjatuh. Benar-benar terjerembab amat dalam. Bila kau adalah burung maka dia adalah sayapmu, dan kali ini sayapmu patah bahkan kau tak lagi mempunyai sayap. Kendati kau menyayanginya lebih dari siapapun yang kau tahu. Tapi apalah guna kau terus saja berputar-putar di sana. Kau harus bangkit dan mulai belajar berjalan, tidak lagi terbang karena kau sudah tak punya sayap.

Hari ini. Kulihat matamu tidak melulu bicara kesedihan. Dan senyummu mulai berbicara tentang senyuman, bukan tangisan yang pilu. Kau bilang aku berhasil menyibak kabut hitam pekat dalam hatimu. Sedikit. Tapi aku tersenyum menatapmu. Seperti terhubung, seketika gamang dalam hatiku mulai hilang.

Namun baru beberapa langkah kau berpindah dari lingkaran kesedihanmu, kau terjatuh lagi. Selalu terjatuh saat kau mengingatnya atau teringat tentangnya. Sepertinya lingkaran itu lebih kesepian darimu yang sedang kesepian, maka ia tak membiarkan kau jauh-jauh darinya. Ia tak rela kau melangkah terlalu panjang dan meninggalkannya, maka ia menarik lagi kakimu hingga kau terjatuh dan menyeretmu lagi padanya.
Kau menangis. Lebih pilu dari tangisanmu yang pernah ku dengar. Kini aku ragu untuk menyentuhmu.

Aku tau apa yang kau rasakan. Percayalah... .

Sungguh aku ingin menyatakan kalimat itu dengan mulutku, melalui suaraku, dari hatiku. Namun aku selalu saja menjamu bisu yang selalu kembali mengatupkan bibirku. Perlahan aku mendekatimu dan berbisik.

“Aku juga kesepian.”

Sayangnya mungkin kau tak sedang mendengarku, atau bagimu bisikanku adalah sebuah bahasa isyarat yang tak kau mengerti. Kau tetap bergeming. Ku tunggu kau di sana hingga air matamu berhenti mengalir.

Aku ada. Aku ada. Aku ada.

Berulang-ulang ku ucap dalam hati. Berharap kau dapat mendengar suara hatiku yang benar-benar ingin bicara dengan hatimu. Ahh… Ataukah hadirku ini sia-sia? Tak berpengaruh apapun bagimu?
Kau tetap diam. Aku pun diam menunggu berakhirnya kediamanmu. Kapan kau mengajakku bicara lagi? Memintaku untuk menemanimu lagi? Aku kesepian menunggu diammu berakhir. Seperti terbangun dari mimpi aku tersadar. Aku butuh kamu.

Aku memang kesepian. Sebelum kau datang, aku hampir mengering kerontang. Dan setelah kau ada, bersamamu hatiku seperti bernyawa. Aku memang menemanimu, tapi tanpa kau dan aku sadari, kau pun menemaniku. Membunuh sepi yang sekian lama bersemayam dalam sukma.
Kini aku kembali menatapmu gamang. Perlahan hatiku berbicara.

"Jiwa pembunuh sepi yang kesepian". Andai kau tau, dalam dirimu terdapat pelangi yang mampu mewarnai hidup setiap orang. Hidupku. Dan tentu saja hidupmu... .

Sekian lama ku menunggu, kau tetap diam. Aku pikir diriku memang tak berguna bagimu. Maka aku berbalik, hendak beranjak menjauh darimu. Namun sekali lagi kau menahanku. Lantas ku dengar kau berkata:

“Kau, jiwa pembunuh sepi yang kesepian.”

Jika suaramu adalah petir, maka aku sudah tersambar olehnya.
Aku berhenti melangkah dan berbalik menatapmu.

Kau diam lagi.

Aku menunggu.

Kau tetap diam.

“Kau kesepian karena aku diam?”

Petir itu menyambar lagi lebih keras. Aku tersenyum. Aku tau kau mengerti isyaratku.

“Jiwa pembunuh sepi yang kesepian”

Aku...??

Atau

Dirimu...??

Kamis, 09 Agustus 2012

" Do'a Selamat "

Allahumma innaa nas – aluka salaamatan fiddiin, wa ‘aafiyatanfil jasadi, wa ziyaadatan fil’ilmi, wa barakatan fir – rizki, wa taubatan qablal maut, wa rahmatan ‘indal maut, wa maghfiratam ba’dal maut, Allahumma hawwin ‘alainaa fii sakaraatil maut, wan-najaata minan-naar, wal ‘afwa ‘indal hisaab. Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idzhadaitanaa wa hablanaa milladunka rahmatan innaka antal wahhaab. Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw waqinaa ‘adzaabannaar.

Ya Allah! Aku memohon kepada Engkau keselamatan dalam agama, kesehatan dalam tubuh, bertambah ilmu, keberkahan dalam rizki, taubat sebelum mati, rahmat ketika mati, dan ampunan sesudah mati.
Ya Allah! Mudahkanlah kami ketika sekarat, lepaskanlah dari api neraka, dan mendapat kemaafan ketika di hisab.
Ya Allah! Janganlah Engkau goncangkan (bimbangkan) hati kami setelah mendapat petunjuk, berilah kami limpahan rahmat dari sisi Engkau, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.
Ya Allah! Tuhan kami, berilah kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat, dan peliharalah kami dari azab api neraka. Amiin.... .***

Rabu, 08 Agustus 2012

Belenggu Beban Hati

Andai saat itu aku genggam separuh dari sang waktu, andai hati tak perlu bernegosiasi, belenggu ini pasti tak akan membuat kebebasan hatiku kembali terpenjara.
Aku pasti bisa bernafas lega kini....

Tapi semua itu tak seperti yang ada.
Aku tak menggenggam sang waktu, aku bernegosiasi, aku tak sempat mengatakannya, menjelaskannya, hingga dia akhirnya akan mengerti apa yang sebenarnya terjadi di antara peliknya cinta, keinginan, larangan dan kepercayaan keluarga.

Andai mulut ini bisa terbuka, belenggu beban hati takkan menghampiriku.
Dan andai kau dapat mengerti, memahami, memaklumi serta menyadari, mungkin semua tak akan seperti ini.... .

Belenggu Beban Hati,, adakah engkau tau....???

Minggu, 05 Agustus 2012

Di Unduh Rasa

Assalaamu'alaikum wr wb,.

Ingin ku sapa, di pagi yang tak bergeming. Siang menanti penuh kesabaran...
Tatkala hati ndrodol, naluri bergetar, berdetak gemuruh jiwa, merenungi titahan asa.

Setapak kelengking berkarat, sengat hasta merendra biru. Fosil cinta rapuh, filosof asmara tak bertuan. Esa manunggal eka.

Kapan...?? Di mana...??

Hilang semangat meraih impian, terganjal opsi bantuan. Linang air mata penambah beban, tersenyum malu kemudian terpinggirkan. Metamorfosa kelelawar hijau, betara orbit suara jingga.

Kelakar hasrat hunian barat, ufuk menantang timur peradaban.
Kenang cita tersunggi duta. Rindu dendam menghasut jiwa,.

Rabu, 20 Juni 2012

Kau Pendusta...

Adakah engkau tengah pula merasakan?
Perjalanan menyusuri tepian waktu selalu kembali pada bisu,
Hampa tanpa kata atau sunyi tanpa suara,
Dan sang pengkhianat masih mengintai di sudut yang sama.

Hanya sebuah janji untuk sua pada masa yang tak tentu,
Pun sia ku belum lagi selesai menyudahi lelahku.

"Ucapkan Sesuatu...."

Tak perlu berkata manis, jika bermakna sadis.
Tak perlu berlaku indah, jika hanya menambah gundah.
Jika kau terlalu pandai, jangan kau hempaskan badai.

Jangan katakan bisa, jika akhirnya berbisa.
Jangan katakan iya, jika membuat teraniaya.
Jangan ucapkan janji, jika tak bisa kau tepati.

Kau Pendusta...

Sekarang tersirat.
Tapi akhirnya tersesat dan tersayat.
Harapanku kau khianat dengan seribu kata dusta kau buat.

Kau Pendusta...

Aku tertipu oleh kecantikan semu dari paras dan rayumu,
Aku terperdaya dengan segala sajak lembut tipu muslihatmu,

Semua katamu bagai sabda, laksana Perintah Seorang Raja yang sedang bertahta,
Yang harus selalu di turuti dan di patuhi tanpa banyak tanda tanya.
Sadarkah kau akan hal itu...

Namun, kini semua telah berlalu...
Hanya satu kalimat yang tersisa dan tercipta untukmu,,

Kau Pendusta....

Senin, 18 Juni 2012

Untukmu Sebelah Hatiku: Rindu

Selamat pagi cahaya di ufuk timur...

Hatiku sedang merindu, pada bayang yang selepas mentari telah pergi meninggalkanku. Bukan untuk selamanya, tapi aku merasa sangat kesepian.

Merindukan kecupan lembutnya di kepala tiap kali ku menghirup nafas. Juga merindukan peluknya, tempat di mana aku sering menyandarkan kepala dan merasakan bahwa hingga saat ini waktu masih bergerak bersama dengan kebahagiaan yang kita berdua rasakan.

..........
Kepada kamu.
Kamu dengan senyum lindapmu, aku "Kangen".
Sekian.

..................

Lalu diam-diam jelaga di mataku sudah meluap.
Ah rindu ini benar-benar menyiksa,,
Hujan pun sudah melengkapi suasana. Aku terpekur memandang di semesta.

Cepatlah kembali,,
Cahaya yang selalu bersinar dalam hatiku.

..........

Kepada Cahaya Timur, ku tunggu kau terbenam di barat.
Saat itulah kita menyatukan rindu, berpeluk di bawah sinar senja yang jingga.

Untukmu, sebelah hatiku.

Jingga.... .

Minggu, 10 Juni 2012

Ikhlas

Hidup tanpa rasa cemas, takut atau khawatir. Yakinkan hati dan damaikan diri. Singkirkan segala prasangka dan keraguan.
Nikmati setiap detik kehidupan tanpa kegelisahan, maka Kebahagiaan Sejati akan merambah diri... .

Tiada jalan singkat untuk kita sampai ke sesuatu destinasi yang sememangnya jauh. Perjalanan tetap melibatkan langkah demi langkah dan tingkat demi tingkat untuk sampai ke titik yang semestinya.

Jika tidak ada kedamaian di antara kita, itu di karenakan kita telah melupakah bahwa kita memiliki satu sama lain...
Dan terkadang, penolakan adalah wujud perlindungan Tuhan kepada kita untuk hal yang lebih baik di hari depan.

Do'a ku, Tuhan: berilah aku ketenangan dalam menerima hal buruk, keberanian untuk mengubahnya, dan kebijaksanaan untuk melakukannya...
Dalam Singgasana Mu, semoga Engkau dengar dari atas sana...

Amien.... .

Jumat, 08 Juni 2012

Harapan Yang Kian Terabaikan

Sepi itu kian bersenandung di hatiku, betapa lelah ku arungi lembah penantian yang tak bertepi, dan belantara kesunyian kini ku rambah sendirian.

Berbulan-bulan kau tanamkan berjuta kekecewaan dalam bathin ku yang selalu resah, namun engkau tak pernah merasakan perasaan itu.
Harapanku kian terkikis oleh angan-angan yang di warnai rasa kecewa dan putus asa.

Harapan, impian, dan keputus asaan itu selalu bermain di hatiku. walau sebenarnya tak ku inginkan, namun perasaan itu datang dengan sendirinya, dan ternyata aku salah menempuh arah...

Dan kesalahan terbesarku adalah, ketika aku terlalu Mencintai dan Menyayangimu,.

Kesalahan boleh kau limpahkan kepadaku, karena semua itu sudah menjadi hak mu. Sebagai seorang lelaki, aku mengakui kelemahanku yang selalu menurutkan perasaan tanpa melandasinya dengan pertimbangan dan keadaan sebenarnya.

Dalam setiap hari-hari yang ku lalui, aku selalu teringat saat-saat kita bersama dalam mengarungi hari-hari kita. Namun kini, bayangan itu sangat menyiksaku...
Aku pun sadar, tak mungkin aku memaksakan gejolak hati ini kepada mu, yang hanya akan menghancurkan keakraban kita. Karena pada kenyataannya aku tau, bahwa engkau tidak mungkin akan menerimaku. Apa lagi bersedia dengan tulus dan ikhlas untuk mencintai dan menyayangiku...

Aku rela bila ini semua memang harus terjadi, mungkin memang inilah kenyataan yang harus aku terima dan aku hadapi di sisa akhir nafas dalam hidupku.

Dan mungkin juga benar bahwa, Tuhan memang ciptakan kita tidak untuk bersama...

Sekarang dan Selamanya.... .

Kamis, 07 Juni 2012

Tak Seindah Semestinya

Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa, pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui,.

Apakah kau masih selembut dahulu, memintaku menemanimu merangkai cerita di setiap hari-hari indahmu,, dengan berlahan namun pasti mengubur masa lalu dan membangun masa depan...??

Kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih. Lembah pandala wali. Kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram, meresapi belaian angin yang menjadi dingin.

Apakah kau masih semesra dahulu, ketika ku dekap,, kau dekaplah lebih mesra...
Lebih dekat... .

Apakah kau masih akan berkata, ku dengar detak jantungmu....???
Kita begitu berbeda dalam semua, kecuali dalam Cinta.... .

Rahasia Di Balik Rahasia

Segala sesuatu di alam semesta dapat di reduksi menjadi aktifitas dari satu unsur fundamental, Tuhan. Bahwa realitas itu satu, yang lain adalah ilusi.

Segala sesuatu di mulai dan di hadirkan, termasuk jiwa manusia oleh Tuhan dari ketiadaan menuju keberadaan. Bahwa manusia dan nilai-nilainya adalah pusat dan tujuan akhir dari segala fungsi alam semesta... .

Kembalilah ke titik awal kehidupan, berjalanlah dengan lembut hingga kita mencapai titik akhir dari misteri kehidupan kita, yaitu Kematian...
Dan selama itu, mengalirlah laksana air... .

Demi Allah,,
Allah ada di mana-mana namun tidak ke mana-mana, tidaklah Dia di atas dan bukan pula di bawah. Pada setiap tarikan dan hembusan nafasku, di situlah Takdir Allah atas ku berlaku, maka ku jalani saja takdirku...

Yang mesti terjadi, terjadilah.... .

Minggu, 03 Juni 2012

Satu Cinta, Satu Hati,, Satu Rasa... .

Bahagia adalah mengetahui apa yang kau inginkan dan kau butuhkan, apa yang harus kau pertahankan dan kau lepaskan.

Ketika tulus mencinta, kau tak akan menyerah. Kau mungkin lelah, tapi kau tetap berusaha,, karena cinta selalu temukan cara.... .

Jumat, 01 Juni 2012

Di Ujung Senja

Ketika surya terbenam, saat itu asaku tenggelam. Lelahku tak ada arti, jika ia yang ku nanti.
7 bulan 3 hari telah berlalu sejak pertama aku mengenalmu, 123 hari telah ku lewati ketika pertama aku bertemu dan menyapamu.

Aku menantinya di ujung senja, saat senyum bermakna lebih dari kata-kata. Penantianku berarti kesetiaanku. Jika dukaku saat ini adalah untuk bahagiaku di masa yang akan datang, aku ikhlas menangis di balik senyuman.

Senjaku merindu. Seiring hentakan langkahmu, seirama nyanyian syahdu.
Waktu berlalu, namun tidak rinduku. Karena bagiku menunggu adalah ketika aku menantimu.... .

Minggu, 27 Mei 2012

Ketika Akhirnya... .

Aku ingin meneteskan air mata ketika aku bersujud dan mendengar wahyu Allah,.
Dan apabila Allah memanggilku, ambillah aku dalam keadaan Khusnul Khotimah (baik di akhir) dan sempatkanlah aku mengucapkan kalimat "LAA ILAAHA ILLALLAH"

Namun,, sebelum tiba masa itu, aku ingin terlebih dahulu menemukan sebuah bintang yang akan terus menemani sampai ku menutup mata, berjalan di tengah hujan agar tak ada yang mengetahui bahwa aku sedang menangis dan mencari pendamping hidup ku yang bisa menjaga nama baikku, keluargaku, kekurangan serta perasaan...

Dan semoga akan segera ku temukan seseorang yang mau mengerti aku...
Yang akan mendampingi aku dalam suka dan duka...
Seiring jalan damai melangkah bersama di sisiku... .

Tentang Keikhlasan

Sungguh benar bahwa kita tidak tau apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahawa kita tidak tau apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.

Dan salah satu hal terpenting dalam hidup adalah, belajar bagaimana memberikan Cinta dan Kasih Sayang yang tulus kepada orang lain. Mencintai bukan bagaimana kamu melihat tapi bagaimana kamu merasakan, bukan bagaimana kamu mendengar tapi bagaimana kamu mengerti. Jangan hanya mengharap hal terbaik apa yang bisa kamu dapatkan dari dia, tapi berpikirlah hal terbaik apa yang bisa kamu lakukan dan bisa kamu berikan untuknya... .

Mengertilah... Dan Pahamilah... .

Dan senyum candamu yang menyadarkanku…
Bahwa kau adalah anugrah terindah yang pernah ku temui…
Namun sayang, semua tak seperti yang ku harap.....

Karena hal yang paling menyedihkan dalam hidup adalah, ketika kita bertemu seseorang yang sangat berarti bagi kita dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan harus rela melepaskannya pergi.... .

Ketahuilah,, jika kamu mau meninggalkan seseorang, berikanlah dia alasan. Karena tak ada yang lebih Menyakitkan dari pada di Tinggalkan tapi tak ada penjelasan.... .

Taukah Hal Terindah...??

Dunia itu mempunyai perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah perempuan yang sholehah. Yang baik agamanya, rumah tangganya, pergaulannya, dsb...

Ketahuilah, sesungguhnya orang yang istimewa bukanlah yang selalu di depan mata atau di sisi kita,, tapi dia yang selalu setia di hati dan senantiasa mengingat kita dalam setiap bisikan Doanya.... .

Dan sebaik-baik Istri ialah orang yang dapat menghibur hatimu dan menyenangkannya apa bila kamu memandangnya, ia taat kepada mu ketika kamu perintah, dan ia jaga dirinya, kehormatannya, kesuciannya, serta hartamu sewaktu kamu pergi... .

Hikayat Kehidupan

Bagai berfantasi tanpa mencapai klimax.
Kau memaksaku untuk percaya tapi kau sendiri tak memberi kepercayaan itu pada ku... .

Bukan hanya tentang bagaimana kamu berkata kamu peduli, tapi juga tentang bagaimana kamu menunjukkan bahwa kamu memang benar-benar peduli.

Mengertilah terhadap keadaan seseorang sebelum kamu ingin di mengerti oleh orang lain.
Karena dalam hidup, akan ada seseorang yang tak peduli betapa dia menyakitimu dan kamu membencinya, tapi dia masih saja di cintai oleh hatimu... .

Dengarlah, tak ada yang seutuhnya sempurna, berhentilah mencarinya. Jika seseorang mengerti dan mencintai kamu apa adanya, maka kamu dan dia pantas untuk bersama.

Dan jika kamu mencintai seseorang, cintailah dia apa adanya, bukan karena kamu ingin dia menjadi seperti yang kamu inginkan, karena sesungguhnya kamu hanya mencintai cerminan diri kamu pada dirinya....

Ingatlah,, tak ada manusia yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan.
Tak ada yang sempurna di dunia ini segalanya mesti berubah. Surga tau aku tak sempurna, tapi aku mencintainya lebih dari apa pun. Hingga pada akhirnya itu yang terpenting.... .

Sebuah Pemahaman

Sebenarnya kita tau, sadar dan paham akan hal-hal kecil yang sebenarnya tidak perlu dan tidak terlalu penting untuk kita pikirkan apa lagi kita risaukan. Tapi kita tetap saja memikirkan dan melakukannya.
Hal semacam itulah yang akhirnya berpengaruh terhadap hal-hal besar yang sebenarnya justru jauh lebih penting. Lebih brharga, lebih berarti, lebih bermakna dan lebih menguntungkan...

Ingatlah,, Keyakinan itu belum tentu benar, tapi Kebenaran itulah yang harus kita Yakini.
Kamu dapat mengenal lebih banyak tentang diri seseorang itu dari adab dan pertanyaannya, bukan dari jawaban-jawabannya.

Mengetahui sesuatu dan memahami segala sesuatu adalah lebih baik dari pada mengetahui segala sesuatu, tetapi tidak memahami sesuatu... .

Untuk Kita Renungkan.... .

Memang benar, memiliki khayal dan mimpi adalah sensasi dalam hidup, mewujudkannya menjadi kenyataan adalah kepuasan jiwa melebihi segalanya.... .

Tapi bukan berarti semua Keberhasilan dan Kesuksesan yang kita raih tak ada campur tangan dari pihak lain.
Ternyata Restu dan Doa orang tualah yang menjadi salah satu pijakan kita untuk mencapai kesuksesan, dan itu jadi kunci utama. Karena pada hakikatnya, Ridho orang tua adalah bagian dari Restu Tuhan. Dan orang tua adalah pondasi yang perlu di tekankan dalam hal apa pun. Karena Ridho orang tua itu Ridho Allah. Bukankah begitu...??

Selalu berusaha benar serta tidak dzolim ke orang lain itu sangat di anjurkan.
Berusahalah untuk selalu berfikir positif dan optimis dalam setiap keadaan, jangan terobsesi pada pengalaman masa lalu atau masa depan, tapi tataplah masa kini. Ingat, masa lalu sudah lewat, tak akan pernah kembali lagi. Dan masa depan itu belum terjadi, jadi kita tidak tau apa yang akan terjadi nanti. Berharap dan berusaha boleh-boleh saja, malah itu sangat di anjurkan, namun jangan sampai kita terlalu terobsesi dan terlalu berambisi akan masa depan. Karena bila semua tak sesuai harapan, akhirnya kita hanya berangan dan berharap tanpa ada kepastian. Tapi di masa kinilah, kita harus menentukan dan membuat keputusan terhadap diri kita sendiri.
Berfikir positif dan optimis terlihat seperti kalimat puisi yang sepele, tapi sadarilah, ini sangat penting dalam peran kita mengambil Keputusan yang akan menentukan Kesuksesan atau Kehancuran kita di hari esok, dan di masa yang akan datang...

Dan korelasinya saat ini, unsur budaya dari berbagai belahan dunia telah bercampur padu dan membentuk kultur baru. Sekarang sudah banyak anak yang berani melawan orang tua dengan segala macam teori dan pemahamannya yang radikal, dan orang tua pun mengabaikan anaknya. Hal ini sangat berbahaya, karena hubungan anak dan orang tua adalah hubungan transenden yang sangat vital, baik scara lahir maupun bathin... .

Jadi,, hormatilah dan hargailah selalu kedua orang tua mu selagi mereka masih ada. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari ketika Mereka telah Tiada nanti... .

Senin, 02 April 2012

Risalah Kepedihan Dan Keagungan Cinta

Memang benar engkau telah kehilangan aku dalam waktu yang tidak sebentar, tapi ketahuilah, jika hatimu sedang berada di puncak kerisauan, maka sesungguhnya hati ini sedang merasakan kepedihan yang lebih dari itu. Hatiku telah koyak tersayat oleh keindahan semu seorang dara jelita.

Yakinlah, aku tidak melupakanmu atas nama kesombongan.

Mungkin engkau memang telah kehilangan aku dalam wujud diri, tapi tidak dalam wujud hati. Sekarang aku datang kepadamu berupa untaian-untaian kata tentang hakikat kepedihan yang tak pernah engkau kira sebelumnya. Meski aku tidak sehangat yang dulu, menemanimu mengubur masa lalu dan membangun masa depan, setidaknya sekarang aku telah datang kembali dan mengutus jiwa ini yang akan menghilangkan dahagamu tentang kisah hidupku. Ketahuilah, selama ini aku terbeku dan terbelenggu dalam keindahan cinta yang semu. Keindahan yang hanya bisa ku lihat tanpa bisa ku rasakan. Yang hanya bisa ku nanti tanpa bisa ku harapkan.

Taukah engkau, hati ini telah di bungkam bisu dalam rasa bimbang di antara kelamnya hakikat dan gelapnya harapan. Belenggu pikiran dan khayalan yang berjalin berkelindan dan tak pernah lelah menjeratku. Salah satu dari pikiran atau khayalan itu selalu berusaha untuk menenggelamkan ku dalam hangatnya cinta dan keindahan kasih sayang, sementara yang lain berupaya menjajaki tapal-tapalnya, hingga diriku benar-benar kehilangan keseimbangan dan tertawan oleh pikiran dan imajinasi yang begitu berat terasa di jiwa ini.

Aku sadar bahwa diri ini tidak pernah terbelenggu apa pun. Tapi begitu aku melihatnya, melihat cara ia menatap, cara ia menulis, dan cara ia bertutur kata, kemudian aku tinggalkan ia begitu saja sebagaimana adanya, maka saat itu pula aku merasa ada sesuatu dari jiwa ini yang tertinggal dalam dirinya.... .

Aku berharap kepadamu, wahai Kekasih yang selalu di anugerahi Tuhan dengan berbagai keindahan dan kesehatan, hendaknya engkau tidak akan menghantamku dengan cerca atau kebencian atas apa yang telah terjadi dan telah kita lalui. Bila bagimu semua tak ada arti, maka lupakan dan tinggalkan semua begitu saja adanya.

Pinta ini sengaja aku tuturkan karena sepenuhnya engkau tau bahwa segala sesuatu pasti mempunyai dua warna. Sedang warna keindahan itu tak lain adalah Cinta dan Kebencian. Karena itu, ketahuilah bahwa risalah-risalahku nanti akan datang dengan dua kekuatan keindahan itu: Cinta dan Kebencian.

Demi Tuhan, sesungguhnya aku mencintai hingga aku membenci....

Demi Tuhan, sungguh sangat disayangkan jika sebuah itikad baik tidak menuai harapan sebagaimana niat busuk yang justru menuai hasil dengan gemilang.... .

Ketika kaidah waktu telah senyap kekeringan atau tidak lagi nyaman bagimu untuk mendengarku, ada baiknya engkau untai risalah-risalahku yang telah berhasil sampai di haribaanmu. Tolong beri ia semacam kesan sekadarnya. Karena ia adalah hasrat perasaan yang bergejolak dalam satu penggal waktu, supaya ia jadi bagian dari sejarah yang tak terlupakan keindahannya dari setiap kepedihannya.

Maaf bila hasratku keliru, kadang kita mencintai orang yang salah tapi cinta tak pernah salah.

Jika suatu saat nanti takdir menyapa kita untuk bersua, maka kita akan membukanya, lalu matamu melantunkannya untuk hatiku. Namun mana kala Malaikat maut lebih dulu menjemputku, dan telah tuntas sudah semua hasrat di jiwa ini,, maka kenang atau lupakan saja semua yang terjadi, dan alunkan saja bisik suaramu dari seberang sana supaya ia memberi salam perdamaian kepada kelunya hati yang sempurna pedihnya ini.... .

Antara Kehendak Dan Kenyataan

Sayang
Segeralah mekarkan cintaku di hatimu.
Bukankah aku telah lama memburumu?
Atau kau memilih untuk masuk ke dadaku
agar aku tak perlu lagi berteriak memanggilmu....
Semua ini demi sesuatu yang semoga abadi di antara kita.

Takkah engkau tau
bahwa aku berpegang sepenuhnya pada harapan.
Dan selebihnya adalah doa.
Dan di ujung doa itu, biarlah Tuhan yang mengatur.
Amien...... .

Dalam Kegalauan... .

Diam yang bisu, yang kedalamannya gelap-gulita dan hitam-legam.
Diam seribu bahasa yang tak terungkap.
Diam yang membelenggu seluruh gagasan dan tegur-sapa.
Diam yang menyesatkan.
Diam yang pekat karena matahari cinta dan jiwa tak lagi bersinar di sana.
Diam yang penuh dengan maya pada dan prasangka yang menggumpal.
Diam yang buas, sunyi dan lengang yang berupa goresan luka hati yang amat pedih,.

Rabu, 21 Maret 2012

Indah Pada Waktunya.... .

Pada suatu hari Aristoteles bertanya pada gurunya: bagaimanakah kita dapat memilih sesuatu yang baik dalam hidup ini?

Guru: berjalanlah lurus di taman bunga yang luas, petiklah satu bunga yang terindah menurutmu dan jangan pernah berbalik ke belakang !

Kemudian Aristoteles melaksanakannya dan kembali dengan tangan hampa.

Guru: mana bunganya?

Aristoteles menjawab: aku tidak bisa mendapatkannya, sebenarnya aku telah menemukannya, tapi aku berpikir di depan ada pasti yang lebih bagus lagi. Ketika aku telah sampai di ujung taman aku baru sadar, bahwa yang aku temui pertama tadi adalah yang terbaik, tapi aku tidak bisa kembali lagi ke belakang.

Guru: "seperti itulah hidup, semakin kau mencari yang terbaik maka kau tak akan pernah menemukannya."

"Jangan pernah sia-siakan yang tumbuh di hatimu. Dan jangan pernah sia-siakan seseorang yang mencintaimu saat ini. Karena waktu tak akan pernah berputar dan kembali,."

Takkah Engkau Tau...??

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan kata yang tak sempat di ucapkan api kepada kayu yang menjadikannya abu...
Aku ingin menyayangimu dengan sederhana, dengan isyarat yang tak sempat di kirimkan awan kepada hujan hingga menjadikannya tiada... .

Pada suatu hari nanti jasadku tak ada lagi, tapi dalam bait-bait sajak ini kau takkan ku relakan sendiri...
Pada suatu hari nanti suaraku tak terdengar lagi, namun dalam lirik-lirik sajak ini kau akan tetap ku siasati...
Pada suatu hari nanti impianku pun tak di kenang lagi, namun di antara sela-sela huruf sajak ini kau takkan letih-letihnya ku cari... .

Selasa, 20 Maret 2012

...dan Benar Bahwa

Cinta tak pernah akan begitu indah jika tanpa persahabatan.
Yang satu selalu menjadi penyebab yang lain dan prosesnya adalah irreversible....

Seorang pecinta yang terbaik adalah sahabat yang terhebat.

Jika kamu mencintai seseorang, jangan berharap bahwa seseorang itu akan mencintai kamu persis sebaliknya dalam kapasitas yang sama. Satu di antara kalian akan memberikan lebih, yang lain akan di rasa kurang.

Begitu juga dalam perjalanannya. Kamu yang mencari, dan yang lain akan menanti.

Jangan pernah takut untuk jatuh cinta. Mungkin akan begitu menyakitkan,
dan mungkin akan menyebabkan kamu kecewa, sakit dan menderita....
Tapi jika kamu tidak mengikuti kata hati, pada akhirnya kamu akan menangis, jauh lebih pedih. Karena saat itu menyadari bahwa kamu tidak pernah memberi.

Cinta itu sebuah jalan.
Cinta bukan sekedar perasaan, tapi juga sebuah komitmen.
Perasaan bisa datang dan pergi begitu saja.
Cinta tak harus berakhir bahagia….
Karena cinta tidak harus berakhir....

Cinta sejati mendengar apa yang tidak dikatakan.
Dan mengerti apa yang tidak dijelaskan,
Sebab cinta tidak datang dari bibir atau pikiran. Melainkan dari HATI.
Ketika kamu mencintai, jangan mengharapkan apapun sebagai imbalan,
Karena jika kamu demikian, kamu bukan mencintai, melainkan investasi.
Jika kamu mencintai, kamu harus siap untuk menerima penderitaan.
Karena jika kamu mengharap kebahagiaan, kamu bukan mencintai.
Melainkan memanfaatkan.

Lebih baik kehilangan harga diri dan egomu bersama seseorang yang kamu cintai,
Dari pada kehilangan seseorang yang kamu cintai, karena egomu yang tak berguna itu..

Bagaimana aku akan berkata " SELAMAT TINGGAL "
Kepada seseorang yang tidak pernah aku miliki...???

Kenapa tetes air mata jatuh demi seseorang yang tidak pernah menjadi kepunyaanku...???

Kenapa aku merindukan seseorang yang tidak pernah bersamaku...???

Dan ku bertanya,
Kenapa aku mencintai seseorang yang cintanya tidak pernah untuk ku...???

Sangat sulit bagi dua orang yang mencintai satu sama lain
Ketika mereka tinggal dalam dua dunia yang berbeda…
Tapi ketika kedua dunia ini melebur dan menjadi
satu, itulah yang disebut KEAJAIBAN TUHAN...!!!

Cinta mungkin akan meninggalkan hatimu
bagaikan kepingan-kepingan kaca,
Tapi tancapkan dalam pikiranmu, bahwa ada seseorang yang akan bersedia
Untuk mengobati lukamu dengan mengumpulkan kembali pecahan-pecahan kaca itu....
Sehingga kamu akan menjadi utuh kembali.…

Kita hidup di dunia bukan untuk mencintai orang yang sempurna,
Tetapi kita hidup dunia, adalah untuk mencintai seseorang dengan cara yang Sempurna.

Jika jarak kita di ibaratkan dengan 1000 langkah…
Engkau tak usah khawatir, kau hanya perlu 1 lengkah untuk menghampiri ku,, karena aku akan menempuh 999 langkah untuk menghampiri mu... .

Adalah Cinta Yang Kau Buat

Cinta,, bukan bagaimana kamu melihat tapi bagaimana kamu merasakan. Bukan bagaimana kamu mendengar tapi bagaimana kamu mengerti dan memahami.

Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan, manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.

Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta.

Ada 2 titis air mata mengalir di sebuah sungai. Satu titis air mata itu menyapa air mata yang satu lagi, ” Saya air mata seorang gadis yang mencintai seorang lelaki tetapi telah kehilangannya. Siapa kamu pula?”. Jawab titis air mata kedua itu, ” Saya air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis ysng mencintai saya berlalu begitu saja.”

Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata: aku turut bahagia untuk mu.

Jika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada di sisi kita.

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Perasaan cinta itu di mulai dari mata, sedangkan rasa suka di mulai dari telinga.

Jadi jika kamu mau berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal di hatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya, dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia, lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya. Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan di benakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum akhirnya bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu.

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Kamu tau bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping.

Dan hanya dengan mendengar kata “Hai” darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.

Tuhan ciptakan 100 bagian kasih sayang. 99 di simpan di sisi_Nya dan hanya 1 bagian di turunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi.

Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, kerana sungai mengalir selamanya.....

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dahsyatnya cinta !

Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesucian hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.

Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengobati segala luka di hati orang yang mendengarnya.

Kamu tidak pernah tau bila kamu akan jatuh cinta. Namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu, dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya di hatinya.

Cinta bukanlah kata murah dan lumrah di tuturkan dari mulut ke mulut, tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.

Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu.

Bercinta memang mudah. Untuk di cintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar di peroleh.

Satu-satunya cara agar kita memperoleh kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita di cintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan.

Itulah Cinta dan Kasih Sayang yang semestinya,.

Sabtu, 17 Maret 2012

Haruskah Ku Ucap " Selamat Tinggal "

Dunia ini telah terasa berbeda, entah mengapa aku merasa semua berjalan tak sesuai logika.

Ingin rasanya ku diam sejenak dalam sepi yang menusuk jiwa ini...
Kadang ego berharap dapat mati bersama hati yang kini tinggal puing berbalut derita.

Aku tau...
Mengerti...
Dan sepenuhnya sadar akan semua maksud yang kau beri...

Tapi...
Mengapa ini tak di akhiri saja...??
Agar tak menambah pilu dan sesak...
Karena hilang keberanian tuk berkata,

" Selamat Tinggal "

Sholallah 'Ala Muhammad

Bulan yag pucat dan lelah berbisik "Sholallah 'Ala muhammad" dalam kebisuan yang khidmat dan kita malah saling melaknat,.

Minggu, 22 Januari 2012

Tak Ada Bias. Tak Ada Praduga. Adil,.

Hidup itu sederhana.
Kau buat keputusan dan jangan kau menyesalinya.
Jangan biarkan ketakutan dan keraguan membimbingmu.
Karena hidup adalah keindahan tersendiri. Ia menberimu luka agar kau belajar tegar. Ia memberimu cinta agar engkau belajar sayang dan rela berkorban. Jika engkau mendapat duka, maka berusahalah tersenyum dan menangislah sedikit. Hidup akan terasa ringan bila di lalui dengan senyuman... .

Sebuah Keyakinan Hidup

Janganlah mencari Tuhan karena engkau membutuhkan jawaban. Carilah Tuhan karena engkau tau bahwa Dia lah jawaban yang engkau butuhkan. Ketika Tuhan mengijinkan sebuah persoalan, maka sesungguhnya Tuhan telah punya jawaban untuk persoalan tersebut. Tuhan tidak pernah membiarkan kita mengalami persoalan yang tak terpecahkan atau masalah yang tidak ada jalan keluarnya.

Berapa banyak orang yang akhirnya tidak memperoleh apapun karena selalu ragu untuk memulai. Pertanyaan apakah saya bisa, bagaimana jikalau gagal, adalah fenomena umum yang menghantui setiap manusia. Pada akhirnya waktu kita habis tanpa memulai apa pun.
Ingatlah, menunggu tanpa berbuat itu sama juga bohong...
Bergerak,, dan bergeraklah......

Ambillah sesuatu yang belum pernah kamu ketahui, pelajari hal baru dan berkembanglah..... .

Sesederhana Keadaannya

Kemarahan adalah keadaan di mana lidah bekerja lebih cepat dari pada pikiran, dan tindakan lebih cepat dari nurani. Masa-masa terbaik dalam hidup adalah saat kita mampu menyelesaikan masalah sendiri, dan masa-masa suram kehidupan adalah saat kita menyalahkan orang lain atas masalah yang kita hadapi.

Dicintai secara mendalam oleh seseorang bisa memberikan kita kekuatan, sementara mencintai seseorang secara mendalam memberikan mu keberanian.
Ingin rasanya melupakanmu dalam kalbu ini, tetapi apa daya naluri enggan untuk beralih ingatan ke yang lain.

Dan untuk para pujangga yang sedang di landa petaka jiwa,
Cintailah orang yang kau cintai sekadarnya saja. Siapa tahu, pada suatu hari kelak, ia akan berbalik menjadi orang yang kau benci. Dan, bencilah orang yang kau benci sekadarnya saja. Siapa tahu, pada suatu hari kelak, ia akan menjadi orang yang paling kau cintai... .